Jangan Memilih-Milih Teman Tapi Boleh Mengeliminasi
By Unknown - November 04, 2017
Teman
adalah orang yang bisa berbagi dengan kita. Berbagi cerita suka duka kadang
kita juga tidak segan membagi rahasia kita pada mereka. Teman juga diartikan
sebagai seseorang yang bisa kita percaya. Mereka yang membangkitkan semangat
dalam diri kita ketika kita merasa sedih. Mereka yang tertawa saat kita bercerita
lucu. Mereka juga yang membagi kesedihannya, suka citanya kepada kita. Kita
selalu merasa nyaman bila bertemu dengan teman yang tepat.
Teman yang tepat biasa kita sebut dengan sahabat.
Sahabat memiliki kedekatan yang lebih daripada teman dengan kita. Untuk menjadi
seorang sahabat tentu tidak sembarang teman. Inilah yang disebut dengan
mengeliminasi. Sahabat memiliki pengaruh yang besar dalam hidup kita.
Orang-orang yang menjadi sahabat haruslah yang memberi pesan dan kesan positif
pada kita. Mereka haruslah orang-orang yang bisa membawa pengaruh baik pada
kita. Bukan sebaliknya. Oleh karena itu tidak semua teman bisa dijadikan
sahabat.
Sahabat adalah orang yang harus membuat hidup kita merasa
nyaman. Bukan sahabat namanya jika kita sering melakukan pertengkaran dengannya
bahkan dikhianati misalnya. Itu mungkin lebih dikenal dengan istilah
permusuhan. Baik dengan temanpun sebaiknya kita tidak melakukan
pertengkaran. Namun tidak semua teman dapat membuat kita merasa nyaman
dan dapat menjadi seorang sahabat. Inilah yang aku sebut dengan mengeliminasi.
Untuk menjadi sahabat seseorang yang amat dipercaya kita harus sedikit berhati-hati.
Bahkan seseorang berpesan padaku untuk tidak pernah mengatakan masalah pribadi
yang bisa menjadi
boomerang kepada siapapun. Sebab seseorang pasti memiliki
orang kepercayaannya. Jika kita percaya pada seseorang dan berkata padanya
“tolong jangan katakan pada siapapun” tentu orang itu juga punya orang
kepercayaan dan juga akan bilang pada orang kepercayaannya “tolong jangan
katakan pada siapapun” dan begitu seterusnya. So hal yang tidak ingin diketahui
banyak orang telah diketahui orang-orang kepercayaan kita dan teman kita.
Mungkin ini sedikit berlebihan tapi ini bukanlah hal yang tidak mungkin. Oleh
karena itu aku membagikan tips yang juga sedang aku terapkan dalam berteman.
Mungkin
kita pernah merasakan ada ketidakcocokan dengan seorang teman seperti perbedaan
pendapat yang terlalu sering, bahkan hingga sebuah pertengkaran dari yang kecil
hingga yang besar, belum lagi ada teman yang suka menggunjingkan orang lain dan
kita pernah menjadi bahan gunjingannya tentu hal ini akan membuat kita merasa
tidak nyaman bersamanya. Atau kadang juga ada teman yang terkesan tidak
menyukai kita. Maka jika kita sudah merasa tidak nyaman dengan seseorang maka
kemungkinan besar kita akan sering merasa tidak nyaman bila bersamanya.
Orang yang emosional biasanya akan terang-terangan mengatakan rasa tidak
sukanya pada seseorang dan terjadi pertentangan bahkan akan melakukan
pertengkaran hingga perkelahian. Tentu hal seperti ini tidak pernah kita
inginkan bukan? Dan selalu saja ada orang-orang yang membuat kita tidak nyaman
dengan kelakuan mereka. Entah itu sifat mereka, kebiasaan mereka, atau apapun
itu. Maka adaptasi sangat diperlukan. Namun sulitnya tidak semua orang mampu
beradaptasi dengan baik dengan semua perilaku teman-temannya.
Jika
kita adalah salah satu dari orang yang sulit beradaptasi alias menerima kondisi
orang lain yang benar-benar membuat kita tidak nyaman maka hal yang harus
dilakukan adalah jangan sering-sering bergaul dengan orang tersebut. Selain itu
jika memang terpaksa, benar-benar diusahakan untuk menghindari konflik. Jika
memang terjadi perbedaan pendapat dengannya, kita harus bijaksana dalam
menanggapinya. Beri alasan yang masuk akal dan didukung dengan bukti yang kuat
tentu itu akan membuat orang lain yakin dengan pendapat kita. Namun jika
pendapatnya benar maka kita harus menerimanya dengan lapang dada. Intinya
bersikap sportif.
Eliminasi disini maksudnya adalah membiarkan teman tetap
menjadi teman dan bersahabat dengan seseorang yang bisa membuat kita nyaman dan
memberi dampak positif pada kita dan kadang ketika seseorang sudah menjadi
sahabat kita tapi ternyata seiring berjalannya waktu ia memiliki sidat yang
membuat kita tidak nyaman sehingga mengharuskan kita untuk menurunkan posisinya
dari sahabat menjadi teman. Kita harus jeli kepada orang-orang yang ingin kita
bagikan cerita kita. Kadang kita tidak tahan dengan permasalahan yang ada tapi
kita harus hati-hati dalam membagikan cerita itu. Kita harus mencari orang yang
tepat yang kita ketahui dengan baik tidak hanya kebaikannya juga sifat
buruknya. Dengan demikian kita akan tahu siapa yang bisa menjaga rahasia dan
pandai memberi solusi. Tidak mungkin kan kita menceritakan tentang rasa suka
pada seseorang kepada teman yang suka menggosip?
Jika
kita sudah menemukan teman yang baik maka kita harus baik juga kepadanya. Bukan
karena kita merasa sudah nyaman kita memperlakukan teman baik kita dengan tidak
baik seperti memanfaatkannya, meminta mengerjakan PR, meminta traktirannya dan
sebagainya. Kita juga harus bisa menjadi teman baikknya. Kita juga harus
menjaga ucapan kita, menghindari perselisihan dengannya, tidak mengatakan hal
yang kita tidak sukai darinya dengan bahasa yang kasar dan terang-terangan.
Contohnya jika kita tidak suka dengan tatanan rambutnya lalu kita tertawakan
didepan teman-teman kita karena merasa sudah sangat dekat. Katakan saja
pendapat kita dengan perkataan yang normal “Aku lebih suka tatanan rambutmu
yang sebelumnya”, mungkin dia akan bertanya “kenapa ini tidak baguskah?”,
“bagus koq, tapi lebih bagus yang dulu”. Atau untuk hal-hal lainnya.
Sebenarnya perbuatan baik tidak hanya tertuju pada
sahabat tapi juga teman dan siapapun itu. Keluarga kita juga. Karena di
keluarga kadang kita merasa leluasa. Kita sering tidak memperhatikan perasaan
anggota keluarga utamanya kakak atau adik. Oleh karena itu, pertengakaran kakak
dan adik lebih sering terjadi daripada pertengakaran dengan teman. Kebiasaan
ini benar-benar harus dirubah. Aku juga.
Sebenarnya apa yang ingin aku sampaikan adalah jangan pernah menjadi musuh
seseorang. Setidaksuka apapun kita dengannya. Jangan tunjukkan rasa tidak suka.
Hindari terjadinya konflik. Bergaul hanya sebatas teman dan memilih orang yang
tepat menjadi sahabat, yang memberi dampak positif dan yang bisa dipercaya.
Sebenarnya perbuatan baik tidak hanya tertuju pada sahabat tapi juga teman dan
siapapun itu. Keluarga kita juga. Karena di keluarga kadang kita merasa
leluasa. Kita sering tidak memperhatikan perasaan anggota keluarga utamanya
kakak atau adik. Oleh karena itu, pertengakaran kakak dan adik lebih sering
terjadi daripada pertengakaran dengan teman. Kebiasaan ini benar-benar harus
dirubah. Aku juga.
Sebenarnya apa yang ingin aku sampaikan adalah jangan pernah menjadi musuh
seseorang. Setidaksuka apapun kita dengannya. Jangan tunjukkan rasa tidak suka.
Hindari terjadinya konflik. Bergaul hanya sebatas teman dan memilih orang yang
tepat menjadi sahabat, yang memberi dampak positif dan yang bisa dipercaya.
0 komentar